1. Bersyukur Atas Nikmat yg diberikan oleh Allah
2. Sholawat Kepada Nabi Muhammad Atas Bimbingannya
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat. Banyak anugerah yang Allah berikan pada umat Nabi Muhammad pada bulan penuh pengampunan Ini.
Allah mengistimewakan umat Nabi Muhammad SAW dengan nikmat-nikmat yang agung dan pemberian yang mulia. Bahkan, sebagian anugerah yang Allah berikan secara khusus hanya kepada umat Nabi Muhammad SAW, yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya.
Ada 5 anugerah Allah yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad saw, yang merupakan umat akhir zaman.
Rasulullah ﷺ bersabda dalam sebuah hadits, yang diriwayatkan dari Abu HurairahRA, bahwa umat Islam mendapatkan paling tidak 5 keistimewaan di bulan Ramadhan, sebagaimana yg beliau tegaskan yg berbunyi:
Artinya: “Di bulan Ramadhan umatku diberi lima keistimewaan yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya.”
Kelima keistimewaan tersebut adalah:
1. Bau Mulut Orang Berpuasa Lebih Harum dari Minyak Misik
Artinya: “Bau mulut orang yang berpuasa di hadapan Allah lebih baik dari pada minyak misik.”
Memang bau mulut orang berpuasa tidak sedap. Hal ini terjadi karena produksi air liur dalam mulut dan dalam saluran pencernaan berkurang, sehingga menjadi lebih kering. Namun bau mulut yang tak sedap itu tidak perlu dirisaukan, karena bagi Allah bau tersebut lebih baik dari pada bau minyak misik.
Dan oleh Karena itu diharapkan orang yang berpuasa akan cenderung lebih banyak diam dari pada bicara yang tidak perlu, dan Orang-orang yg berpuasa diharapkan dapat menyadari keadaanya sehingga menyibukkan dirinya dengan memperbanyak tadarus Al-Qur’an, membaca dzikir, istighfar, shalawat dan sebagainya.
2. Orang Berpuasa Didoakan Para Malaikat
Artinya: “Orang-orang yang berpuasa semuanya dimintakan ampunan oleh para Malaikat hingga mereka berbuka.”
Kita semua tahu bahwa malaikat adalah makhluk yang tak kenal maksiat kepada Allah sehingga doa-donya mudah dikabulkan.
Pada bulan puasa ini kita mendapat anugerah yang luar biasa dimana para Malaikat mendoakan orang-orang yang berpuasa secara terus menerus dari saat imsak hingga saat berbuka yang durasinya mencapai kira-kira 14 jam. Kita sendiri tak mampu melakukan istighfar secara terus menerus hingga selama itu.
3. Setan Dibelenggu
Artinya: “Di bulan ini para setan dibelenggu yang semuanya tidak bisa lepas seperti di bulan lainnya.”
Kita semua tentu merasakan di bulan Puasa kita menjadi seperti sedikit malas untuk Beraktifitas yang berat, namun kita diberikan Semangat untuk beribadah dibandingkan dengan di luar Ramadhan. Hal ini terjadi karena setan-setan dibelenggu hingga selesainya Ramadhan. Ini semua merupakan kemurahan Allah dalam rangka memberi kesempatan kepada kita untuk menambah pundi-pundi amal ibadah kita.
Di luar Ramadhan mungkin kita lebih banyak berpikir dan melakukan hal-hal yang bersifat duniawi saja. Dengan dibelenggunya setan-setan di bulan Ramadhan, maka secara teori setidaknya kemaksiatan bisa ditekan serendah-rendahnya. Kemaksiatan-kemaksiatan yang ada tentu sulit dikaitkan dengan keterlibatan setan. Mereka alibi dalam hal ini. Jika demikian halnya, maka kemaksiatan-kemaksiatan itu timbul karena kesalahan kita yang tidak mampu mengendalikan nafsu yang ada dalam diri kita sendiri.
4. Surga untuk Orang-orang Berpuasa
Artinya: “Setiap hari di bulan Ramadhan Allah memperindah surga untuk orang-orang yang berpuasa.”
Kemudian Allah berfirman: “Para hamba-Ku yang melakukan puasa hampir menemukan hasil dan jerih payahnya hingga sampai kepadamu (wahai surga).”
Keistimewaan keempat ini dimana Allah menghiasai surga dengan indahnya untuk menyambut para hamba-Nya yang berpuasa menunjukkan bahwa ibadah puasa memiliki nilai spiritualitas yang sangat tinggi. Kepada surga Allah berfirman: “Para hamba-Ku yang berpuasa hampir menemukan hasil dari jerih payahnya hingga sampai kepadamu.”
Kalimat ini mengandung arti bahwa tak ada balasan bagi orang-orang berpuasa kecuali surga karena ibadah puasa memang untuk Allah sehingga Allah sendiri yang akan membalasnya sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari:
Artinya: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya.”
Hadits tersebut mengungkapkan bahwa ibadah puasa urusannya dengan Allah. Allah yang memerintahkan, Dia pula yang mengatur semua ganjarannya.
5. Ampunan Allah untuk Orang yang Berpuasa
Artinya: “Dan di akhir malam bulan Ramadhan Allah memberikan ampunan. Kemudian Rasul ﷺ. ditanya apakah itu malam Lailatul Qodar? Beliau. menjawab: “Bukan, hanya saja bagi orang yang beramal maka akan mendapatkan pahala ketika sudah usai mengerjakannya.”
Dalam keistimewaan kelima ini, Allah mengampuni orang-orang berpuasa pada setiap akhir malam, Artinya Orang-orang berpuasa berhak mendapatkan ampunan sebagai imbalan ibadahnya kepada Allah.
Sebagaimana juga disabdakan Rasulullah ﷺ dalam hadits beliau yang diriwayatkan dari Abi Hurairah:
Artinya: “Barang siapa menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan semata-mata karena Allah dan mengharap ganjaran dari pada-Nya, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.”
Kelima hal di atas merupakan keistimewaan bulan Ramadhan yang hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad ﷺ. Kita bersyukur bahwa kita semua menjadi umat beliau. Untuk itu semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa tahun ini dan tahun-tahun berikutnya dengan sebaik-baiknya sehingga kelima keistimewaan diatas dapat kita raih seluruhnya. Amin ya Rabbal ‘alamin.